Bukan si Doi yang 'Red Flag' Tapi Kita Sendiri yang Malah Memberikan Luka, Sudut Pandang Berbeda dari Lagu 'Champagne Problem' milik Taylor Swift
![]() |
Source on Pinterest |
"Champagne Problems" dari Taylor Swift itu sebenarnya kayak baca buku harian seseorang yang penuh luka dan kejujuran atau mungkin bisa jadi buku harian kalian sendiri? Kalau kamu pernah denger lagu yang cukup populer ini dari kalangan Swifties, pasti udah kerasa banget betapa dalemnya meaning dari lagu ini. Lagu ini bercerita tentang hubungan yang berakhir karena salah satu pihak (alias si 'aku' dalam lagu ini) belum siap buat melangkah lebih jauh. Nah, biasanya kita denger cerita dari sudut pandang korban yang disakitin, tapi gimana kalau kita lihat dari sisi yang sebaliknya? di lagu yang di tulis oleh Taylor kali ini memiliki sudut pandang dari Seseorang yang menyakiti nya. Pernah nggak sih berpikir, gimana kalau kita ternyata pernah jadi penyebab patah hati itu? entah dimasa lalu atau saat ini, Gimana kalau ternyata kita yang jadi 'red flag' dalam hubungan tersebut? Apa pandangan kita bakal tetap sama pas dengerin lagu dari pov korbannya? Yuk, kita coba lihat dari sisi ini!
Lirik yang Menggambarkan Perasaan Guilty
![]() |
photo from saaymee edit in canva |
Di lagu ini, Taylor ngegambarin momen ketika seseorang (si aku ini) nolak lamaran/hubungan ke jenjang yang lebih serius dari pasangannya. Pada lirik "Your heart was glass, I dropped it" ngejelasin gimana rasanya jadi orang yang bikin hati orang lain pecah berantakan? Padahal kita tahu kalau hatinya itu rapuh. Mungkin kita ga sengaja, mungkin juga karna emang ga siap aja.. Tapi intinya, kita yang jadi alasan kenapa hubungan itu ga bisa lanjut.
Guys, kadang kita ga sadar kalau ternyata udah jadi red flag buat orang lain, entah karena ketidakpastian, rasa takut akan berkomitmen, atau bahkan kebiasaan kita yang suka ngehindar tiap kali hubungan mulai serius. Di lagu ini, si 'aku' kayaknya tahu banget kalau dia tuh yang bermasalah nya.. dilirik lain bahkan dijelasin, "I never was ready, so I watch you go." itu bukan karena dia ga sayang, tapi karena dia tahu kalau dia bukan orang yang tepat untuk pasangannya, dan setidaknya dia sadar kalau diatuh red flag, iya kan ya? :)
Ketika Kita Jadi Orang yang Ga Bisa Ditebak dan Bimbang
![]() |
photo from cottonbro studio edit in canva |
"Sometimes you just don't know the answer till someone's on their knees and asks you." lirik bagian ini nyentil banget buat kita yang sering ragu dan ga yakin sama perasaan sendiri. Ketika pasangan kita udah all in, tapi kita masih ngerasa bimbang dan bingung sendiri. Ini jadi salah satu ciri red flag paling basic, yaitu bingung, bimbang, gatau mau apa, dan bahkan sampe cenderung ngebiarin orang lain berharap.
Ada juga bagian, "Dom Pérignon, you brought it, no crowd of friends applauded." Di sini bisa terasa banget gimana pasangan si aku udah berusaha keras buat bikin momen spesial, tapi semuanya berakhir sepi dan sia-sia. Terkadang itu karena kita yang terlalu sibuk sama pikiran sendiri sampai lupa menghargai usaha orang lain. Momen yang harusnya penuh kebahagiaan malah jadi pahit karena kita ga bisa kasih respon yang mereka harapkan.
Coba Mengakui Kesalahan dan Belajar dari Itu
![]() |
photo from Rene Terp edit in canva |
Di lirik "Your mom's ring in your pocket, her picture in your wallet, and you wont remember all my champagne problems" Ada perasaan bersalah yang ditunjukan secara implisit, si aku disini tahu banget kalau ini ga mudah buat dilupakan. Sampai pasangannya sudah memiliki seseorang yang lebih bisa mengerti dirinya, membuatnya dapat melupakan 'champagne problem' si aku ini. Tapi, dibagian ini nunjukin gimana kita dapat bertanggung jawab atas perasaan orang lain, bahkan kalau akhirnya harus berpisah.
Lirik lain, "She would've made such a lovely bride, what a shame she's fucked in the head." Ini salah satu bagian paling tajem dan terang-terang an, disini si aku sadar banget kalau dia punya masalah internal yang belum selesai yang ngebuat dia gabisa jadi 'Bride' impian orang-orang itu.. Kadang, kita bisa ngerasa ga pantas buat dicintai karena masih adanya luka atau trauma dari masa lalu yang bikin kita ga bisa kasih diri sepenuhnya dalam hubungan.
Lagu ini sebenarnya ngajarin kita buat refleksi lho.. Kalau kita sadar udah jadi 'champagne problem' buat orang lain, jangan denial. Kadang hubungan itu ga berhasil bukan karena kurang cinta lho, tapi karena kita sendiri yang masih harus banyak belajar buat jadi orang yang lebih baik, untuk kita sendiri dan pasangan kita kelak, ga ada salahnya buat ngakuin kalau kita yang salah.
![]() |
photo from Foto oleh Sofia Alejandra edit in canva |
Jadi, gimana rasanya jadi si 'red flag'? Well, pada akhirnya setiap orang pasti pernah jadi red flag, sadar atau ga sadar, kadang kita terlalu fokus pada luka yang kita terima dan lupa untuk melihat luka yang kita beri pada orang lain. Lagu ini bisa jadi pengingat buat kita untuk lebih jujur sama diri sendiri dan pasangan. Kalau ternyata kita punya sifat-sifat yang berpotensi merusak dalam hubungan, lebih baik diperbaiki dulu sebelum melibatkan orang lain dalam luka kita. Namun yang terpenting adalah gimana kita bisa belajar dari pengalaman itu semua tentunya, ingat kalau kita bisa ga selalu jadi korban disini, dan itu ga apa-apa kok. Kadang kita bisa jadi pelakunya juga, asalkan selama kita bisa refleksi dan berusaha jadi lebih baik lagi, itu udah cukup buat melangkah jadi yang terbaik
Jadi, kalau kamu lagi ngerasa relate sama lagu ini, coba tanya ke diri sendiri deh.. 'apakah aku udah siap buat hubungan yang serius? Atau aku masih jadi champagne problem buat orang lain?'
Menarik 🫵🏻✨
BalasHapussuch a great article! menarik banget pembahasannya, jadi lebih tau makna dari lagu ini... tbh i got a little bit trigger while i read it :') bcs i can relate omg!!
BalasHapusBener sih, kita harus cinta sama diri sendiri dulu sebelum cinta sama orang lainn
BalasHapusauto masup playlistt
BalasHapusaku gatau kalau makna lagunya ternyata bisa se deep itu..:(
BalasHapus