Bukan Tentang Dia, Tapi Tentang Kamu Yang Kehilangan Dirimu Sendiri. Menyingkap Makna Lain Yang Ada Pada Lagu 'You're Losing Me' Milik Taylor Swift

    

source cottonbro studio in canva

    Kadang, lagu bisa jadi cermin bagi diri kita sendiri lho. Salah satunya, “You’re Losing Me” dari Taylor Swift yang banyak banget diartikan sebagai lagu yang galau, kehilangan orang yang kita cintai, sampai berakhirnya suatu hubungan. Mungkin hal itu sudah biasa dan awam buat orang-orang yang dengerin lagu ini dengan mikirin hubungan-hubungan mereka yang terdahulu atau yang udah kandas ditengah jalan, tapi gimana kalau kita merefleksikan lagu ini ke diri sendiri? Lho, emang bisa ya? Kalau biasanya kita dengerin lagu ini sambil mikir soal hubungan yang mulai retak, gimana kalau kita pakai sudut pandang lain? Bayangin aja, ini bukan cerita soal kehilangan orang lain, tapi tentang kamu yang mulai kehilangan dirimu sendiri karena suatu keadaan. 



You say "i dont understand," and i say "i know You dont"

    Bayangin kamu ngomong sama diri kamu dimasa lalu, ketika keadaan kamu lagi terpuruk-puruk nya. Kamu ceritain semuanya, hal-hal yang udah kamu lewatin selama ini, sampai dititik kamu hampir nyerah sekarang, dan dirimu dimasa lalu yang mungkin gaakan ngerti kenapa hal-hal itu bisa bikin dirinya jadi seterpuruk itu bilang "Aku ga ngerti.." betapa menyedihkannya kita terkadang ketika melihat perbedaan jauh dari diri kita dimasa lalu, sampai ke diri kita yang saat ini, sampai diri kita yang dulu tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi. Kira-kira seperti itu yang bisa digambarkan dari lirik ini jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. terkadang memang kita tidak bisa mengkontrol hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang kelak, sebagaimanapun kita berhati-hati dalam merencanakannya, kita tetap tidak memiliki kuasa untuk dapat menentukan apa yang akan kita alami di suatu masa mendatang. 

"Every mornin’, I glared at you with storms in my eyes"

    Pernah nggak sih kamu bangun pagi dengan rasa nggak puas, kesel, atau sedih, tapi nggak tahu kenapa? kayak kecewa sama diri sendiri, semua hal yang udah dilakuin sampai hal yang gak dilakuin, ketika kita kehilangan moment dengan hidup. Lirik ini menggambarkan perasaan itu. Ketika Taylor bicara soal “storms in my eyes,” kita bisa bayangin betapa beratnya hidup ketika kita merasa kecewa sama diri sendiri. Rasanya kayak ada badai kecil yang nggak pernah reda, bikin kita terus-terusan mempertanyakan arah hidup yang entah mau dibawa kemana.

"And the air is thick with loss and indecision"

    Bagian ini berasa banget pas kita lagi di tengah fase hidup yang nggak jelas mau kemana. Kita nggak tahu harus ngapain atau ke mana, cuma merasa ada yang hilang. Taylor menggambarkan situasi ini dengan kalimat yang sederhana tapi ngena dan relate: “the air is thick.” Rasanya kayak berat banget buat hanya sekadar bernapas, apalagi buat bergerak maju.

"You’re losing me"

    Bayangin kalau kata-kata ini bukan ditujukan ke orang lain, tapi ke diri sendiri. “Aku kehilangan diriku sendiri.” Ini bukan sekadar rasa kecewa atau sedih, tapi rasa kosong yang muncul ketika kamu sadar udah nggak kenal lagi sama siapa dirimu yang sebenernya. Apa kamu masih orang yang sama seperti yang kamu impikan? Atau kamu udah berubah jadi seseorang yang bahkan nggak pernah kamu bayangkan sebelumnya kalau kamu akan seperti itu. 

"Do I throw out everything we built or keep it?"

    Pernah nggak ngerasa kayak lagi berdiri di tengah dua jalan, bingung mau jalan ke mana? jalan mana yang lebih baik, jalan mana yang bakal dipilih? Di lirik ini, Taylor kayak ngajak kita mikir soal keputusan yang berat banget. Apa yang kita bangun selama ini, impian, prinsip, atau versi diri kita yang dulu—masih pantaskah untuk dipertahankan? Atau justru udah nggak relevan lagi? Kadang, rasanya kayak ngelihat diri sendiri di depan cermin, tapi bayangannya buram.. 

"How long could we be a sad song?"

    Ini kayak pertanyaan retoris yang berat banget. Seberapa lama kita mau terjebak di fase ini? Jadi lagu sedih yang terus diulang-ulang tanpa tahu kapan berakhir. Ada keputusasaan, tapi juga secercah harapan kalau kita sebenarnya bisa ngeubah itu semua. Menunjukan kalau kita memang harus segera keluar dari fase yang malah bikin kita makin jauh sama diri sendiri.

"I’m the best thing at this party (you’re losing me)" 

    Di sini, Taylor ngasih sedikit twist. Meski ada keputusasaan, ada juga pengakuan bahwa dia adalah sesuatu yang berharga diantara orang-orang. Kalau kita lihat dari sudut pandang internal, ini semacam pengingat bahwa meskipun kita sering merasa nggak cukup, sebenarnya kita punya nilai yang besar. Kita cuma perlu berhenti sejenak untuk menyadarinya.

"I wouldn’t marry me either / A pathological people pleaser"

    Salah satu bagian paling relate nih kayaknya sama beberapa orang. Siapa sih yang nggak pernah jadi people pleaser? Selalu berusaha nyenengin orang lain sampai lupa sama diri sendiri. Kadang kita ngerasa nggak cukup baik bahkan untuk diri kita sendiri. Ada rasa malu, kecewa, atau penyesalan yang bikin kita nggak mau “berkomitmen” dengan diri kita. Tapi, dari sini kita juga bisa belajar untuk menerima kekurangan yang kita milikin. Karena pada akhirnya, kita harus “menikahi” diri sendiri—menerima apa pun versi kita. Sedih emang, mendahulukan kebahagiaan orang lain tapi kebahagiaan kita sendiri di kesampingkan, atau mungkin lebih parahnya lagi bergantung sama orang lain.. Di sini, Taylor kayak lagi ngomong ke dirinya sendiri, mengakui kelemahan yang bikin dia ngerasa nggak layak untuk dicintai. Kadang kita terlalu sibuk ngejar ekspektasi orang lain sampai lupa nanyain ke diri sendiri, “Apa kabar aku saat ini?” 

"I gave you all my best me’s, my endless empathy but all I did was bleed"

    Di lirik ini, ada rasa lelah yang dalam. Kita ngasih banyak banget ke dunia—waktu, tenaga, empati—sampai nggak sadar kalau diri sendiri udah kosong, ga ada yang tersisa buat diri sendiri, semuanya udah dikasih ke yang lain, habis. Rasanya kayak terus berlari, tapi nggak pernah sampai tujuan. Ketika kita terlalu sering mengutamakan orang lain, lama-lama kita kehilangan koneksi sama diri sendiri. Kita udah ngasih semuanya, bahkan yang terbaik dari diri kita, tapi ujung-ujungnya malah merasa “habis.” Di sini, bayangin kalau “you” bukan pasangan, tapi diri kita sendiri. Kita terlalu memaksakan diri untuk jadi sempurna, jadi kuat, jadi segalanya—sampai akhirnya kita merasa kosong. Lirik ini ngajarin bahwa nggak apa-apa kok kalau kita nggak selalu sempurna.

Sources Tatiana Syrikova edit in Canva


    "You’re Losing Me" bukan cuma soal kehilangan orang lain ternyata, tapi juga tentang rasa takut kehilangan diri sendiri. Lagu ini ngingetin kita buat berhenti sejenak dan dengerin suara hati kita. Kadang, suara itu pelan banget memang, tenggelam di tengah semua tuntutan hidup. Tapi kalau kita terus mengabaikannya, lama-lama kita mungkin beneran kehilangan koneksi sama diri sendiri, sampai benar-benar "Losing Ourself"

Kalau lagi dengerin lagu ini, coba deh tanyain ke diri kamu 

Apa aku udah terlalu keras sama diriku sendiri?

Apa aku udah dengerin dan ngasih kebutuhan diriku, bukan cuma orang lain?

Apa aku udah kasih ruang buat diriku bernapas dan berhenti sejenak selama ini?

    Jawabannya nggak harus langsung ada kok, tapi pasti butuh perjalanan buat menemukannya, itu bagian penting dari proses menyembuhkan diri. Taylor Swift, lewat lagu ini, ngajak kita untuk nggak cuma refleksi, tapi juga belajar berdamai dan pelan-pelan menemukan diri kita lagi. Karena kehilangan diri sendiri itu memang menyakitkan, tapi kita masih punya kesempatan untuk menemukannya kembali dan berdamai dengan itu.

Komentar

  1. "kamu ga ngerti aku" they said, while I don't even understand myself somehow 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. peluk jauh huhuu, kadang emang sulit buat ngertiin mau kita sebenernya apa.. Semangat ya, u gonna find yourself, even better <3

      Hapus
  2. ternyata lagu taylor se deep itu ya maknanya :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mommy Tay emng jagonya bikin lagu yg bisa buat kita relate :')

      Hapus
  3. kalo udh kehilangan diri sendiri, what should i do?

    BalasHapus
    Balasan
    1. then u gonna find yourself again :) even in a better person, bertahan yaa sampai kamu nyampe disana nanti <3

      Hapus
  4. lebih takut kehilangan diri sendiri ya.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang.. karna kamu gapunya siapa-siapa selain diri sendiri, kamu satu-satunya yg bisa nguatin diri kamu sendiri, jangan sampai kamu kehilangan itu yaa :)

      Hapus
  5. ternyata lagu ini bisa direfleksiin ke diri sendiri juga yaa.. :'

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap, pemaknaan lagu itu bisa sangat luas lho, engga cuman dari makna aslinya, tapi bisa kita representasiin ke apa aja :)

      Hapus

Posting Komentar